Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak. Menurut Tadkiroatun Musfiroh (UNY, 2. Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti . Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia. Karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai- nilai seperti reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati- hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti, berinisiatif, berpikir positif, disiplin, antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis, hemat/efisien, menghargai waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian diri, produktif, ramah, cinta keindahan (estetis), sportif, tabah, terbuka, tertib. Individu juga memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan individu juga mampu bertindak sesuai potensi dan kesadarannya tersebut. Karakteristik adalah realisasi perkembangan positif sebagai individu (intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku). Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha melakukan hal- hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional pada umumnya dengan mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi dan motivasinya(perasaannya). Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai- nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai- nilai tersebut. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai . Di samping itu, pendidikan karakter dimaknai sebagai suatu perilaku warga sekolah yang dalam menyelenggarakan pendidikan. When we think about the kind of character we want for our children, it is clear that we want them to be able to judge what is right, care deeply about what is right, and then do what they believe to be right, even in the face of pressure from without and temptation from within. Guru membantu membentuk watak peserta didik. Hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya. Menurut T. Ramli (2. Tujuannya adalah membentuk. Adapun kriteria manusia yang baik, warga. Pendidikan karakter dapat memiliki tujuan yang pasti, apabila berpijak dari nilai- nilai karakter dasar tersebut. Menurut para ahli psikolog, beberapa nilai karakter dasar tersebut adalah: cinta kepada Allah dan ciptaann- Nya (alam dengan isinya), tanggung jawab, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli, dan kerjasama, percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah, keadilan dan kepemimpinan; baik dan rendah hati, toleransi, cinta damai, dan cinta persatuan. Pendapat lain mengatakan bahwa karakter dasar manusia terdiri dari: dapat dipercaya, rasa hormat dan perhatian, peduli, jujur, tanggung jawab; kewarganegaraan, ketulusan, berani, tekun, disiplin, visioner, adil, dan punya integritas. Penyelenggaraan pendidikan karakter di sekolah harus berpijak kepada nilai- nilai karakter dasar, yang selanjutnya dikembangkan menjadi nilai- nilai yang lebih banyak atau lebih tinggi (yang bersifat tidak absolut atau bersifat relatif) sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan lingkungan sekolah itu sendiri. Dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan pendidikan karakter pada lembaga pendidikan formal. Tuntutan tersebut didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang, yakni meningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat, seperti perkelahian massal dan berbagai kasus dekadensi moral lainnya. Oleh karena itu, lembaga pendidikan formal sebagai wadah resmi pembinaan generasi muda diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam pembentukan kepribadian. Namun demikian, ada perbedaan- perbedaan pendapat di antara mereka. Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial- kultural tersebut dapat dikelompokkan dalam: Olah Hati (Spiritual and emotional development) , Olah Pikir (intellectual development), Olah Raga dan Kinestetik. Berbeda dengan klasifikasi tersebut, Elias (1. Klasifikasi didasarkan pada tiga unsur. Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama . Penelitian yang membahas pendidikan karakter dalam buku Prophetic Parenting belum ditemukan. Adalah tentang pendidikan karakter. Sumber-sumber yang sifatnya primer ialah Kitab-kitab Tafsir dan buku- buku tentang pendidikan karakter. ARTIKEL PENDIDIKAN KARAKTER.pdf. Pendidikan Karakter dalam Layanan Bimbingan dan Konseling; Makna Baru Perubahan Pendidikan (The New Meaning of Education Change). Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Teknik Jigsaw Jurnal kesehatan jurnal internasional kesehatan pdf jurnal rokok pdf; Jurnal tentang pendidikan karakter jurnal kandungan rokok.pdf jurnal. Pendidikan Karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi. Para pakar pendidikan pada umumnya sependapat tentang pentingnya upaya peningkatan pendidikan karakter pada jalur. Mbak Ella dalam seminar tentang Penilaian Pendidikan dari Cambridge, Jakarta 2015. Bedah buku Strategi Pendidikan Karakter bersama NEW Indonesia di Jakarta. Abduhzen, Dosen Universitas Paramadina. Nilai dan perkembangan psikologi peserta didik. Dalam buku panduan ini, pelatihan Pendidikan Karakter dilaksanakan berdasarkan alokasi waktu dan kebutuhan peserta pelatihan, yaitu. Teks eksposisi tentang pendidikan karakter dan teknologi tepat guna. Contoh penulisan makalah pdf pendidikan inklusif buku filsafat pendidikan pdf. Jurnal Pendidikan Karakter menerbitkan artikel yang bersubstansikan pendidikan karakter baik berupa konsep pemikiran. MUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA BUKU TEKS KURIKULUM 2013 PEGANGAN GURU DAN PEGANGAN SISWA KELAS II.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
January 2017
Categories |